Photo penulis saat kelas satu (sumber: Facebook penulis) |
Berikut adalah sebuah cerpen yang dibuat oleh seorang penulis bernama Rida Rahmawati. Cerpen ini dipersembahkan untuk wisudanya saat Sekolah Menengah Kejuruan. Cerpen ini tidak dirubah dari bentuk aslinya, baik tanda baca ataupun alurnya.
Cerpen ini adalah satu kenang-kenangan ketika keinginan beliau naik di panggung saat masih duduk dibangku sekolah. tekad beliau sangat bulat sehingga beliau mengikuti ajang Lomba Menulis Cerpen yang diselenggarakan oleh Mading SMKZI, salah satu tujuannya adalah naik di panggung. Sangat lucu sekali, tetapi beliau berhasil mendapatkan peringkat pertama dan memenangkan hadiah uang dan buku yang menjadi buku pertama Karyanya. Halaman paling utama jelas karyanya, dengan tulisan Karya Rida Rahmawati. itu adalah satu kenang-kenangan yang sangat lucu bagi beliau dan akan selalu teringat dibenaknya.
The Right Place to get success for the Future
"Kisah calon pengusaha sukses"
“Rid
jadikan sekarang berangkat bareng ke sekolah untuk ambil kelulusan?”. Ah pesan
masuk yang mengganggu waktu istirahatku saja. Alamak! sudah pukul 12:00 siang
itu tandanya aku harus segera ke sekolah, walikelasku pasti sangat marah karena
aku telat !
2010,
dengan PD nya aku daftar ke sekolah menengah kejuruan favorite di kabupatenku
DAN mengambil jurusan yang dianggap teman-teman susah. Antara rasa percaya diri
dan rasa pasrah untuk daftar bahkan untuk diterima. Pertama aku daftar seperti
terkena bom nuklir ketika melihat sekolah dua tingkat itu. “neng, acuk
rapihkeun, jalan anggunkeun” seorang guru smk menegur anak muridnya. Pikirku
mana mungkin aku keterima di sekolah ini dengan kondisi aku yang tidak
perfectsionis, bahkan lebih fatal lagi soal-soal yang diberikan seperti lumpur
lapindo untuk otak ku ini. Mungkin untuk keputusan dari sekolah itu aku
serahkan sama tuhanku saja, berusaha sudah berdo’a pun sudah. Semoga ada
mukjizat saja misalnya allah swt menukarkan nasib yang masuk ke smk itu.
“DITERIMA”
tunggu sebentar? Masih tidurkah aku? Puji tuhan, ternyata perjuanganku tidak
sia-sia. Bundaku pasti bangga aku masuk
di sekolah favorite ini. Tapi tunggu sebentar lagi “untuk yang keterima, besok
rapat orangtua dikampus 1”. Pengumuman dari walikelas dan isi surat keputusan.
Tepatnya rapat administrasi biaya untuk masuk ke smk. Esok harinya, bunda
pulang dengan wajah muram penuh bimbang seperti kupu-kupu dengan sayap patah yang
tidak bisa pulang. Sepertinya ada hal yang aneh dari sekolah itu “kenapa mah?”
tanyaku kepada bunda. “biaya masuknya 3juta da, mamah gak punya segitu untuk
besok” jawabnya dengan wajah kecewa “tapi tenang da, mamah usahain bicara
dengan ketua jurusan siapa tau allah swt menolong kita, maafkan mamah”
lanjutnya dengan penuh semangat. Dalam hati aku menangis, apa harus aku tolak
untuk masuk kesitu tapi perjuanganku masuk itu sangat susah. Tapi bunda? Oke,
jika nanti akhirnya aku masuk, aku harus jujur dalam belajar demi bunda.
12 juli
2010 pukul 05:00 aku berangkat kesekolah baru itu untuk melakukan kegiatan
pertama yaitu masa orientasi peserta didik(MOPD) itu tandanya bunda sudah
menyelesaikan biaya administrasi. Bukankah ini terlalu pagi untuk berangkat?
Ayam pun belum bangun sepertinya, yah mau gimana lagi rumah jauh dari sekolah dan
syarat harus datang jam 06:30. Pasti dihukum ini karena dari rumah ke sekolah
itu sekitar 1 jam lamanya. Hari pertama MOPD itu!!!! Oke kita ceritakan, saya
dihukum saya disuruh makan makanan yang saya bawa artinya tidak boleh jajan,
saya tidak boleh melakukan apapun tanpa ada komando dan saya harus mendengarkan
semua peraturan. Ini bukan zaman belanda bukan ? (kebagian negara belanda untuk
tema globalisasi Mopd) dan satu lagi saya pulang kerumah itu seperti pulang
kerja rodi pada zaman belanda dan ini sangat CAPEK. Kemudian hari kedua dan
hari ketiga bahkan sampai aku duduk dibangku sekolah SMK ini, berangkat jam
06:00 pulang jam 16:00 bahkan sampai jam setengah 6 karena perjalanan yang
sangat jauh. Ini sangat melelahkan, kaget bukan main! Biasanya pulang jam 12
siang sekarang harus pulang sore. Belum disuguhi tugas yang selalu mengajak aku
untuk berantem setiap malam. Bunda pun malah ikut-ikutan menggerutu setiap hari
karena selalu pulang terlambat. Bosan sekali aku menjelaskannya setiap hari. Karena,
bunda melihat teman kampungku yang sekolah di sekolah yang sama tapi pulang
dengan jam berbeda. Yaiya pasti beda, dia jurusan pemasaran yang identik pulang
siang sedangkan jurusanku pulang sore.
“yang
terlambat tulis nama dan kelas kalian, lalu sepatu lepas” sepertinya sudah
tidak asing ditelingaku untuk memberikan sambutan hangat setiap pagi ketika
masuk sekolah. Bahkan setiap hari terkadang harus berjalan berkeliling dengan
menggunakan alas kaki yaitu kaki. Pikirku hanya berapa harga obat kaki
pecah-pecah(“rorombeheun”:bahasa sunda), malu sudah tidak asing bagiku, hinaan
pun bahkan menjadi makanan. “rid sepatumu bagus” kata itu bukan pujian tapi
ungkapan seperti menyindir kondisi aku berjalan tanpa sepatu. Ini sekolah apa
sebenernya ? aku lelah ? bunda bisakah aku berhenti aku sangat capek, aku kaget
dari lonjakan yang sangat dahsyat ini. Tidak ada waktu main untukku. Mungkin,
teman-teman satu smk bisa saja pulang sekolah mereka bercanda dengan
teman-teman di tempat umum seperti mall. Aku tidak bisa seperti itu? Rumah!
Rumahku bukan rumah mereka yang bisa dicapai 5 menit ke sekolah. “bunda akan
bangga jika kamu bertahan” itu ucapan jawabannya. ucapan itu, selalu saja
begitu ucapannya. Seperti bumerang yang menyambar saat aku menjadi seekor kuda
yang di pacu. Ini sekolah bukan? Ini bukan pacuan kuda yang harus aku kejar!
“NAIK”
ucapan cantik dari laporan kenaikan kelas untukku. “tuhkan percaya sama bunda”
ucapan kedua yang membuat aku bertahan hari ini. 1 tahun seperti 10 tahun dalam
hidupku untuk sekarang. Ingin cepat keluar saja rasanya. Belum lagi bumerang
dahsyat lainnya, ada UTS dan UAS! Di sekolah sebelumnya tidak ada itu ulangan
umum dua kali dalam satu semester. Itu tandanya aku 4 kali ulangan umum. Argh
lelah sekali otakku ini, belum lagi aku lihat standar kompetensi sekarang yang
bertambah dengan Praktik Kerja Industri(PRAKERIN) bentuk pelangsingan macam apa
lagi ini ? burung dikepalaku seperti sudah lelah berputar. PUSING!
Astagfirullah ingin sekali aku menggerutu tapi kepada siapa ? semuanya seperti
pura-pura tidak mendengar keadaanku yang lelah ini. Ditambah prakerin yang
mengganggap aku seperti sudah dewasa dengan tidak menggunakan baju seragam ke kantor
PT.TELKOM. Itu memang keren dan bebas beraktifitas tapi tidak untuk
ongkos(pemikiran pelajar) bertambah perhari. Jika dihitung Angkutan umum
8000(pp) Ojeg 5000(pp) + ke kantor 4000(pp) nah berapa tuh totalnya
8000+5000+4000=17.000/hari bukankah itu sangat mahal untuk tarif perhari anak
pelajar? Biasanya ongkos aku ke sekolah bulak-balik itu Rp.9000/hari sekarang
untuk makan saja aku harus lebih irit. Menyedihkan kuda ini L bukan
hanya otak yang dikuras tapi tenaga dan batin juga ikut dikuras.
“NAIK”
ucapan yang membuat hati bunda lega tapi bagi aku itu biasa saja, mungkin kuda
ini sudah kelelahan untuk di pacu lagi. Kelas 3 tepatnya telur diatas pedang
runcing. Satu langkah lagi aku di sekolah ini, tapi rasanya seperti sudah darah
terakhir aku berjalan. Bunda kuatkan aku? Aku merasa sudah tidak sanggup lagi
untuk pulang sore, seperti ayam yang lupa jalan pulang. Ditambah kampungku
membuat pabrik yang macet setiap pagi dan sore. Itu sangat mengganggu! Semakin
banyak aku kesiangan ke sekolah dan kesiangan aku pulang ke rumah. Bahkan aku
lupa berapa kali aku tidur dikelas karena lelah, setiap malam mengerjakan tugas
yang tak kunjung selesai. Mungkin, hanya sebagian saja aku kerjakan, yang tidak
bisa ya system SKS(sistem kebut sedetik) atau kata yang lebih dalamnya adalah
menyontek. Ya mau bagaimana lagi? Rumahku jauh, koneksi internet disini sangat
susah sekali, berdiskusi dengan teman pun jauh pada tinggal dikota. Merintih!
Hoby setiap malam yang selalu didengar bunda saat melihat aku dan tugasku. Walaupun
kelas 3 sekarang menggunakan AC! sepertinya tidak ngaruh untuk otakku yang
sudah usang penuh debu. Apalagi beban bertambah dengan kompetensi praktik
berjualan, kelas 1 dan 2 masih mending tapi kelas 3? Mau tidak mau berjualan
itu harus untuk nilai raport.
UJIKOM(Uji
Kompetensi Kejuruan Nasional) atau lebih tepatnya adalah proses insyaf.
“teman-teman hari ini kita akan istigosah dipandu oleh Bpk.Yusuf” ajakan ketua
kelas. Kata “istighotsah” استغاثة berasal dari
“al-ghouts”الغوث yang berarti
pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan)
“istaf’ala” استفعل atau
“istif’al” menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti
meminta pertolongan. Seperti kata ghufron غفران yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif’al menjadi
istighfar استغفار yang berarti
memohon ampunan. Jadi istighotsah berarti “thalabul ghouts” طلب الغوث atau meminta
pertolongan. Itu tandanya kita akan melakukan pertolongan kepada allah swt
untuk melancarkan kegiatan ujikom.
Ini seperti
film playback yang mentertawakan hidupku. Maaf aku tidak munafik untuk menangis,
karena aku sekarang sudah SADAR. Ujikom itu gencatan senjata untuk murid kelas
3! tangisan demi tangisan kami keluarkan setiap harinya. Tidak tidur, kurang
makan atau hal prihatin lainnya seperti tidak didengar oleh kami anak kelas 3
smk. Keraguan akan “tidak lulus” membuat kami depresi padahal ujikom tidaklah
menakutkan. Mungkin tekanan! atau rasa malu yang akan diakibatkan jika tidak
lulus. 2 tahun berjuang sia-sia mungkin jika tidak lulus atau uang yang
dikeluarkan untuk AC, UTS, UAS, Listrik dll itu sangat sia-sia. Try out ujikom
saja sudah stres bukan main (itu taraf untuk pengawas internal) ujikom?
Menggunakan pengawas eksternal(faktor ketakutan). Mungkin UN tulis masih
mending tapi ujikom? Kita praktek, di nilai hari itu juga dan tatapan muka dan
bahasa tubuh dan aku tidak bisa mengatakan perihnya semua ini. Sangat berbeda,
ini sangat sekali BERBEDA! Aku lelah
bukan main, sujudku kali ini sepertinya sujud terikhlas, tekanan untuk seorang
pelajar bukan seperti ini tuhan?. Aku ingin main, aku ingin istirahat(walau
kadang main dan bisa istirahat) batin, 2 tahun bahkan mau 3 tahun batin ini
tidak bisa berbicara. Aku ikhlas jika aku tidak lulus, aku berusahapun sudah,
aku berdo’apun sudah dan aku serahkan padamu tuhan.
“MAAF” kata
yang sangat dahsyat untuk meluapkan rasa maluku kepada teman, guru, ketua
jurusan, kepala sekolah terutama ibu&bapakku, sekolahku dan tuhanku. Aku
sekarang mengerti setelah aku melaksanakan ujikom, ucapan pengawas itu yang
membuat aku sadar. mengapa harus bangun pagi, mengapa harus berpakaian rapi,
mengapa harus berjualan, mengapa harus memakai AC(Walau hari pertama memakai AC
aku sakit perut bukan main), mengapa harus tidak kesiangan, mengapa harus
dihukum, mengapa harus lelah, mengapa harus selesai tugas, mengapa harus pulang
terlambat,mengapa harus berjualan dan mengapa harus istirahat 1jam(selama 2
tahun aku selalu menggerutu karena istirahat 1jam, bagiku itu sebentar untuk
makan siang dan ibadah) aku mengerti sekarang! aku mengerti! Aku mengerti
teman! Aku mengerti bu/pak! Aku mengerti tuhan! AKU SANGAT MENGERTI. Itu untuk aku,
itu untuk hidupku teman, bu/pak, tuhan. Maafkan aku ! aku baru mengerti
sekarang bahwa ketika aku keluar nanti, aku punya 3 pilihan: Lanjut
belajar(kuliah), Bekerja/mencari uang, dan Mengakhiri masa perjuangan tahap
1(menikah). Memang pemerintah mewajibkan sekolah 9 tahun tapi perusahaan?
Minimal itu SMK/SMA. Untuk mencapai itu, tidak ada kata cuti satu tahun seperti
kuliah. PAKET B/C mungkin jawabannya?! Kuliah bisa ditunda tapi SMK/SMA
mengulang satu tahun saja itu susah. Lanjut belajar(kuliah) itu artinya aku
belum masuk tahap hidup sebenarnya(belajar lagi bukan mencari uang).
Bekerja/mencari uang inilah jawabannya. Jawaban dari semua pertanyaan aku untuk
sekolahku! mengapa harus bangun pagi karena terlambat saja masuk kerja sangsi
perusahaan bisa saja dipecat, mengapa harus berpakaian rapi karena bekerja
harus rapi dan sopan, mengapa harus berjualan karena pilihan jika tidak bekerja
tidak boleh hanya duduk diam! Harus mencari uang untuk hidup agar tidak bergantung
kepada orangtua bahkan pemerintah, mengapa harus memakai Ac karena rata-rata
perusahaan menggunakan AC! Bukankah itu melatih agar terbiasa dan tidak
memalukan saat bekerja,mengapa harus tidak kesiangan karena ya itu balik lagi
kepertanyaan awal, mengapa harus dihukum karena hukuman tempat kerja itu jauh
lebih ganas yaitu DIPECAT, mengapa harus lelah bukankah bekerja tidak mengenal
lelah, mengapa harus selesai tugas karena bekerja bukan? Selesaikan tugas agar
dibayar itu bukan inti kita bekerja,mengapa harus berjualan karena jika kita
tidak bekerja kita bisa menghasilkan uang sendiri(tidak pengangguran) bukankah
mengurangi beban pemerintah, mengapa harus pulang terlambat dan mengapa harus
istirahat 1jam karena ya mungkin bisa simpulkan mengapa harus seperti itu.
“Hidup” tidak
segampang yang aku pikirkan selama ini. Keras, kejam dan pasrah itulah hidup. Tapi,
sekolahku mengajarkan aku agar aku bisa melawannya. Mungkin, memang tidak
seutuhnya, tapi setidaknya aku punya bekal untuk diriku sendiri. Sekolahku
mengajarkan apa itu hidup, apa itu uang, apa itu gotong royong, apa itu kerja
keras dan apa itu harapan&cita-cita. Sekolahku bukan batu loncatan aku lagi
sekarang. Tapi, sekolahku adalah the right place to get success for the future.
Biaya mahal pun tidak mungkin aku bisa membalasnya, masa main juga terjawab
untuk hidupku. Maafkan aku bu/pak guru, maafkan aku teman-temanku, maafkan aku
ketua jurusanku, maafkan aku kepala sekolahku dan maafkan aku sekolahku. Satu
kalimat untukmu sekolah “Aku bangga telah menjadi bagian dari sekolahku”. Dunia
mencatat ini “RIDA RAHMAWATI SISWA SMKN 1 CIANJUR JURUSAN REKAYASA PERANGKAT
LUNAK ANGKATAN 2012/2013” terimakasih untuk semuanya.
Salam hangat
dari anggota keluargamu
Rida Rahmawati
(Calon pengusaha sukses)
Posted by
Ryda Kiko