The right place to get Success for the future ~ Cerpen dan Photo

Photo penulis saat kelas satu (sumber: Facebook penulis)
Berikut adalah sebuah cerpen yang dibuat oleh seorang penulis bernama Rida Rahmawati. Cerpen ini dipersembahkan untuk wisudanya saat Sekolah Menengah Kejuruan. Cerpen ini tidak dirubah dari bentuk aslinya, baik tanda baca ataupun alurnya. 
Cerpen ini adalah satu kenang-kenangan ketika keinginan beliau naik di panggung saat masih duduk dibangku sekolah. tekad beliau sangat bulat sehingga beliau mengikuti ajang Lomba Menulis Cerpen yang diselenggarakan oleh Mading SMKZI, salah satu tujuannya adalah naik di panggung. Sangat lucu sekali, tetapi beliau berhasil mendapatkan peringkat pertama dan memenangkan hadiah uang dan buku yang menjadi buku pertama Karyanya. Halaman paling utama jelas karyanya, dengan tulisan Karya Rida Rahmawati. itu adalah satu kenang-kenangan yang sangat lucu bagi beliau dan akan selalu teringat dibenaknya. 

The Right Place to get success for the Future 
"Kisah calon pengusaha sukses"

“Rid jadikan sekarang berangkat bareng ke sekolah untuk ambil kelulusan?”. Ah pesan masuk yang mengganggu waktu istirahatku saja. Alamak! sudah pukul 12:00 siang itu tandanya aku harus segera ke sekolah, walikelasku pasti sangat marah karena aku telat ! 

2010, dengan PD nya aku daftar ke sekolah menengah kejuruan favorite di kabupatenku DAN mengambil jurusan yang dianggap teman-teman susah. Antara rasa percaya diri dan rasa pasrah untuk daftar bahkan untuk diterima. Pertama aku daftar seperti terkena bom nuklir ketika melihat sekolah dua tingkat itu. “neng, acuk rapihkeun, jalan anggunkeun” seorang guru smk menegur anak muridnya. Pikirku mana mungkin aku keterima di sekolah ini dengan kondisi aku yang tidak perfectsionis, bahkan lebih fatal lagi soal-soal yang diberikan seperti lumpur lapindo untuk otak ku ini. Mungkin untuk keputusan dari sekolah itu aku serahkan sama tuhanku saja, berusaha sudah berdo’a pun sudah. Semoga ada mukjizat saja misalnya allah swt menukarkan nasib yang masuk ke smk itu.

“DITERIMA” tunggu sebentar? Masih tidurkah aku? Puji tuhan, ternyata perjuanganku tidak sia-sia.  Bundaku pasti bangga aku masuk di sekolah favorite ini. Tapi tunggu sebentar lagi “untuk yang keterima, besok rapat orangtua dikampus 1”. Pengumuman dari walikelas dan isi surat keputusan. Tepatnya rapat administrasi biaya untuk masuk ke smk. Esok harinya, bunda pulang dengan wajah muram penuh bimbang seperti kupu-kupu dengan sayap patah yang tidak bisa pulang. Sepertinya ada hal yang aneh dari sekolah itu “kenapa mah?” tanyaku kepada bunda. “biaya masuknya 3juta da, mamah gak punya segitu untuk besok” jawabnya dengan wajah kecewa “tapi tenang da, mamah usahain bicara dengan ketua jurusan siapa tau allah swt menolong kita, maafkan mamah” lanjutnya dengan penuh semangat. Dalam hati aku menangis, apa harus aku tolak untuk masuk kesitu tapi perjuanganku masuk itu sangat susah. Tapi bunda? Oke, jika nanti akhirnya aku masuk, aku harus jujur dalam belajar demi bunda.

12 juli 2010 pukul 05:00 aku berangkat kesekolah baru itu untuk melakukan kegiatan pertama yaitu masa orientasi peserta didik(MOPD) itu tandanya bunda sudah menyelesaikan biaya administrasi. Bukankah ini terlalu pagi untuk berangkat? Ayam pun belum bangun sepertinya, yah mau gimana lagi rumah jauh dari sekolah dan syarat harus datang jam 06:30. Pasti dihukum ini karena dari rumah ke sekolah itu sekitar 1 jam lamanya. Hari pertama MOPD itu!!!! Oke kita ceritakan, saya dihukum saya disuruh makan makanan yang saya bawa artinya tidak boleh jajan, saya tidak boleh melakukan apapun tanpa ada komando dan saya harus mendengarkan semua peraturan. Ini bukan zaman belanda bukan ? (kebagian negara belanda untuk tema globalisasi Mopd) dan satu lagi saya pulang kerumah itu seperti pulang kerja rodi pada zaman belanda dan ini sangat CAPEK. Kemudian hari kedua dan hari ketiga bahkan sampai aku duduk dibangku sekolah SMK ini, berangkat jam 06:00 pulang jam 16:00 bahkan sampai jam setengah 6 karena perjalanan yang sangat jauh. Ini sangat melelahkan, kaget bukan main! Biasanya pulang jam 12 siang sekarang harus pulang sore. Belum disuguhi tugas yang selalu mengajak aku untuk berantem setiap malam. Bunda pun malah ikut-ikutan menggerutu setiap hari karena selalu pulang terlambat. Bosan sekali aku menjelaskannya setiap hari. Karena, bunda melihat teman kampungku yang sekolah di sekolah yang sama tapi pulang dengan jam berbeda. Yaiya pasti beda, dia jurusan pemasaran yang identik pulang siang sedangkan jurusanku pulang sore.

“yang terlambat tulis nama dan kelas kalian, lalu sepatu lepas” sepertinya sudah tidak asing ditelingaku untuk memberikan sambutan hangat setiap pagi ketika masuk sekolah. Bahkan setiap hari terkadang harus berjalan berkeliling dengan menggunakan alas kaki yaitu kaki. Pikirku hanya berapa harga obat kaki pecah-pecah(“rorombeheun”:bahasa sunda), malu sudah tidak asing bagiku, hinaan pun bahkan menjadi makanan. “rid sepatumu bagus” kata itu bukan pujian tapi ungkapan seperti menyindir kondisi aku berjalan tanpa sepatu. Ini sekolah apa sebenernya ? aku lelah ? bunda bisakah aku berhenti aku sangat capek, aku kaget dari lonjakan yang sangat dahsyat ini. Tidak ada waktu main untukku. Mungkin, teman-teman satu smk bisa saja pulang sekolah mereka bercanda dengan teman-teman di tempat umum seperti mall. Aku tidak bisa seperti itu? Rumah! Rumahku bukan rumah mereka yang bisa dicapai 5 menit ke sekolah. “bunda akan bangga jika kamu bertahan” itu ucapan jawabannya. ucapan itu, selalu saja begitu ucapannya. Seperti bumerang yang menyambar saat aku menjadi seekor kuda yang di pacu. Ini sekolah bukan? Ini bukan pacuan kuda yang harus aku kejar!

“NAIK” ucapan cantik dari laporan kenaikan kelas untukku. “tuhkan percaya sama bunda” ucapan kedua yang membuat aku bertahan hari ini. 1 tahun seperti 10 tahun dalam hidupku untuk sekarang. Ingin cepat keluar saja rasanya. Belum lagi bumerang dahsyat lainnya, ada UTS dan UAS! Di sekolah sebelumnya tidak ada itu ulangan umum dua kali dalam satu semester. Itu tandanya aku 4 kali ulangan umum. Argh lelah sekali otakku ini, belum lagi aku lihat standar kompetensi sekarang yang bertambah dengan Praktik Kerja Industri(PRAKERIN) bentuk pelangsingan macam apa lagi ini ? burung dikepalaku seperti sudah lelah berputar. PUSING! Astagfirullah ingin sekali aku menggerutu tapi kepada siapa ? semuanya seperti pura-pura tidak mendengar keadaanku yang lelah ini. Ditambah prakerin yang mengganggap aku seperti sudah dewasa dengan tidak menggunakan baju seragam ke kantor PT.TELKOM. Itu memang keren dan bebas beraktifitas tapi tidak untuk ongkos(pemikiran pelajar) bertambah perhari. Jika dihitung Angkutan umum 8000(pp) Ojeg 5000(pp) + ke kantor 4000(pp) nah berapa tuh totalnya 8000+5000+4000=17.000/hari bukankah itu sangat mahal untuk tarif perhari anak pelajar? Biasanya ongkos aku ke sekolah bulak-balik itu Rp.9000/hari sekarang untuk makan saja aku harus lebih irit. Menyedihkan kuda ini L bukan hanya otak yang dikuras tapi tenaga dan batin juga ikut dikuras.

“NAIK” ucapan yang membuat hati bunda lega tapi bagi aku itu biasa saja, mungkin kuda ini sudah kelelahan untuk di pacu lagi. Kelas 3 tepatnya telur diatas pedang runcing. Satu langkah lagi aku di sekolah ini, tapi rasanya seperti sudah darah terakhir aku berjalan. Bunda kuatkan aku? Aku merasa sudah tidak sanggup lagi untuk pulang sore, seperti ayam yang lupa jalan pulang. Ditambah kampungku membuat pabrik yang macet setiap pagi dan sore. Itu sangat mengganggu! Semakin banyak aku kesiangan ke sekolah dan kesiangan aku pulang ke rumah. Bahkan aku lupa berapa kali aku tidur dikelas karena lelah, setiap malam mengerjakan tugas yang tak kunjung selesai. Mungkin, hanya sebagian saja aku kerjakan, yang tidak bisa ya system SKS(sistem kebut sedetik) atau kata yang lebih dalamnya adalah menyontek. Ya mau bagaimana lagi? Rumahku jauh, koneksi internet disini sangat susah sekali, berdiskusi dengan teman pun jauh pada tinggal dikota. Merintih! Hoby setiap malam yang selalu didengar bunda saat melihat aku dan tugasku. Walaupun kelas 3 sekarang menggunakan AC! sepertinya tidak ngaruh untuk otakku yang sudah usang penuh debu. Apalagi beban bertambah dengan kompetensi praktik berjualan, kelas 1 dan 2 masih mending tapi kelas 3? Mau tidak mau berjualan itu harus untuk nilai raport.

UJIKOM(Uji Kompetensi Kejuruan Nasional) atau lebih tepatnya adalah proses insyaf. “teman-teman hari ini kita akan istigosah dipandu oleh Bpk.Yusuf” ajakan ketua kelas. Kata “istighotsah” استغاثة berasal dari “al-ghouts”الغوث yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) “istaf’ala” استفعل atau “istif’al” menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti kata ghufron غفران yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif’al menjadi istighfar استغفار yang berarti memohon ampunan. Jadi istighotsah berarti “thalabul ghouts” طلب الغوث atau meminta pertolongan. Itu tandanya kita akan melakukan pertolongan kepada allah swt untuk melancarkan kegiatan ujikom.

Ini seperti film playback yang mentertawakan hidupku. Maaf aku tidak munafik untuk menangis, karena aku sekarang sudah SADAR. Ujikom itu gencatan senjata untuk murid kelas 3! tangisan demi tangisan kami keluarkan setiap harinya. Tidak tidur, kurang makan atau hal prihatin lainnya seperti tidak didengar oleh kami anak kelas 3 smk. Keraguan akan “tidak lulus” membuat kami depresi padahal ujikom tidaklah menakutkan. Mungkin tekanan! atau rasa malu yang akan diakibatkan jika tidak lulus. 2 tahun berjuang sia-sia mungkin jika tidak lulus atau uang yang dikeluarkan untuk AC, UTS, UAS, Listrik dll itu sangat sia-sia. Try out ujikom saja sudah stres bukan main (itu taraf untuk pengawas internal) ujikom? Menggunakan pengawas eksternal(faktor ketakutan). Mungkin UN tulis masih mending tapi ujikom? Kita praktek, di nilai hari itu juga dan tatapan muka dan bahasa tubuh dan aku tidak bisa mengatakan perihnya semua ini. Sangat berbeda, ini sangat sekali BERBEDA!  Aku lelah bukan main, sujudku kali ini sepertinya sujud terikhlas, tekanan untuk seorang pelajar bukan seperti ini tuhan?. Aku ingin main, aku ingin istirahat(walau kadang main dan bisa istirahat) batin, 2 tahun bahkan mau 3 tahun batin ini tidak bisa berbicara. Aku ikhlas jika aku tidak lulus, aku berusahapun sudah, aku berdo’apun sudah dan aku serahkan padamu tuhan.

“MAAF” kata yang sangat dahsyat untuk meluapkan rasa maluku kepada teman, guru, ketua jurusan, kepala sekolah terutama ibu&bapakku, sekolahku dan tuhanku. Aku sekarang mengerti setelah aku melaksanakan ujikom, ucapan pengawas itu yang membuat aku sadar. mengapa harus bangun pagi, mengapa harus berpakaian rapi, mengapa harus berjualan, mengapa harus memakai AC(Walau hari pertama memakai AC aku sakit perut bukan main), mengapa harus tidak kesiangan, mengapa harus dihukum, mengapa harus lelah, mengapa harus selesai tugas, mengapa harus pulang terlambat,mengapa harus berjualan dan mengapa harus istirahat 1jam(selama 2 tahun aku selalu menggerutu karena istirahat 1jam, bagiku itu sebentar untuk makan siang dan ibadah) aku mengerti sekarang! aku mengerti! Aku mengerti teman! Aku mengerti bu/pak! Aku mengerti tuhan! AKU SANGAT MENGERTI. Itu untuk aku, itu untuk hidupku teman, bu/pak, tuhan. Maafkan aku ! aku baru mengerti sekarang bahwa ketika aku keluar nanti, aku punya 3 pilihan: Lanjut belajar(kuliah), Bekerja/mencari uang, dan Mengakhiri masa perjuangan tahap 1(menikah). Memang pemerintah mewajibkan sekolah 9 tahun tapi perusahaan? Minimal itu SMK/SMA. Untuk mencapai itu, tidak ada kata cuti satu tahun seperti kuliah. PAKET B/C mungkin jawabannya?! Kuliah bisa ditunda tapi SMK/SMA mengulang satu tahun saja itu susah. Lanjut belajar(kuliah) itu artinya aku belum masuk tahap hidup sebenarnya(belajar lagi bukan mencari uang). Bekerja/mencari uang inilah jawabannya. Jawaban dari semua pertanyaan aku untuk sekolahku! mengapa harus bangun pagi karena terlambat saja masuk kerja sangsi perusahaan bisa saja dipecat, mengapa harus berpakaian rapi karena bekerja harus rapi dan sopan, mengapa harus berjualan karena pilihan jika tidak bekerja tidak boleh hanya duduk diam! Harus mencari uang untuk hidup agar tidak bergantung kepada orangtua bahkan pemerintah, mengapa harus memakai Ac karena rata-rata perusahaan menggunakan AC! Bukankah itu melatih agar terbiasa dan tidak memalukan saat bekerja,mengapa harus tidak kesiangan karena ya itu balik lagi kepertanyaan awal, mengapa harus dihukum karena hukuman tempat kerja itu jauh lebih ganas yaitu DIPECAT, mengapa harus lelah bukankah bekerja tidak mengenal lelah, mengapa harus selesai tugas karena bekerja bukan? Selesaikan tugas agar dibayar itu bukan inti kita bekerja,mengapa harus berjualan karena jika kita tidak bekerja kita bisa menghasilkan uang sendiri(tidak pengangguran) bukankah mengurangi beban pemerintah, mengapa harus pulang terlambat dan mengapa harus istirahat 1jam karena ya mungkin bisa simpulkan mengapa harus seperti itu.

“Hidup” tidak segampang yang aku pikirkan selama ini. Keras, kejam dan pasrah itulah hidup. Tapi, sekolahku mengajarkan aku agar aku bisa melawannya. Mungkin, memang tidak seutuhnya, tapi setidaknya aku punya bekal untuk diriku sendiri. Sekolahku mengajarkan apa itu hidup, apa itu uang, apa itu gotong royong, apa itu kerja keras dan apa itu harapan&cita-cita. Sekolahku bukan batu loncatan aku lagi sekarang. Tapi, sekolahku adalah the right place to get success for the future. Biaya mahal pun tidak mungkin aku bisa membalasnya, masa main juga terjawab untuk hidupku. Maafkan aku bu/pak guru, maafkan aku teman-temanku, maafkan aku ketua jurusanku, maafkan aku kepala sekolahku dan maafkan aku sekolahku. Satu kalimat untukmu sekolah “Aku bangga telah menjadi bagian dari sekolahku”. Dunia mencatat ini “RIDA RAHMAWATI SISWA SMKN 1 CIANJUR JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK ANGKATAN 2012/2013” terimakasih untuk semuanya.

Salam hangat dari anggota keluargamu

Rida Rahmawati
(Calon pengusaha sukses)

Posted by
Ryda Kiko

More

Its Oke Thats Love

Tidak apa..

Posted by
Ryda Kiko

More

Hanya mutiara yang jatuh kelumpur ~ Cerpen dan Ilustrasi


A thousand years.. ingin tertawa dengan kata itu.. seperti hidup hanya sampai disini. Mungkin yang aku rasakan kali ini tidak berpihak dengan kehendak tuhan. Aku salah, tuhan selalu berencana baik.. dan aku selalu merusak rencananya.. apakah itu bentuk kejahatan yang aku lakukan?

Jika rencana ini bentuk kebaikan tuhan. Bisakah aku sedikit berbisik kepada tuhan "kau merencanakan yang terbaik seperti ini?" Dan jika rencana ini yang aku rusakan dari rencananya bisakah aku berteriak kepadanya "bisakah aku kembali lagi ke rencanamu itu.. aku salah.. aku menyadari kesalahanku.. bisakah?"
Terdengar sekali suatu kebodohan dalam hidupku untuk menyesali dan tidak menyadari kesalahan bahwa mutiara itu sudah jatuh kelumpur.. tidak ada cara bagaimana dia bisa bersih lagi.. selesai

Ya itu terjadi setahun yang lalu..
Tahun dimana aku menyesali rasa cinta yang aku taruhkan dirasa cinta yang salah..
Itulah tahun dimana aku kehilangan keindahan mutiaraku..

Setiap aku mencoba mencuci mutiara itu sebersih mungkin, setiap itu juga aku merasakan bahwa mutiara itu sudah bersih tapi masih menyimpan noda. Dan noda itu yang susah aku hilangkan dari pikiranku..
Hidup memang untuk dinikmati tapi rasa itu seakan menghantui hidup yang sebelumnya baik-baik saja menjadi mutiara yang dipajang dalam etalase bernilai tinggi..
Untuk mendapatkan mutiara itupun bukan sembarang orang yang membelinya.. itu dia! Orang yang penuh kehormatan dengan sedikit dasi bernilai jutaan dan harkat martabat diakhir namanya bertuliskan sebuah nama kerajaan.. itu dia! Orang yang memiliki banyak uang yang dia taruhkan untuk menukarnya dengan mutiara itu.. dan itu dia! Orang yang memiliki rasa ingin memiliki dan rasa untuk menjaga mutiara itu dari orang yang hanya mengunakan mutiara itu untuk nilai jual saja..
Tapi orang itu! Sekarang hanya harapan.. hanya bualan dalam mulutku saja.

Itulah kesalahanku..

Kesalahanku yang sembarangan memberikan orang yang aku kira ORANG ITU! Tapi orang ini malah menjatuhkanku dalam lumpur yang dekil sekali.. bukan dunia aku sebelumnya.. hidup dalam lumpur yang dekil dan penuh noda.
Sekalipun dia memungut mutiara itu dan mencoba membersihkannya tetap saja semua dunia tahu mutiara itu sudah jatuh kedalam lumpur.

Aku ingin marah..
Ingin memakan semua singa yang buas itu.
Dan jika ada gunung yang paling panas aku akan tumpahkan jika memang itu bisa membersihkanku..
Tapi?! Itu hanya menghambat rezekiku hari ini dan seterusnya saja.
Karena.. aku pun salah..

Tidak ada cara untuk aku menjadi orang yang normal. Dengan semua kegilaanku tidak ada orang juga yang akan mengerti hati kecil ini. Sesungguhnya aku ingin bercerita, bercerita kepada sahabatku, orang tuaku, orang terdekatku.. tapi itu percuma saja. Tidak akan mengurangi noda sedikitpun.. lega mungkin iya, tapi itu percuma saja. Hanya menambah beban penderitaan saja. Dan mungkin bukan hanya noda tapi ke retakan yang akan menjadikan mutiara itu semakin tidak sempurna dan tidak ada nilai jual.

Apa yang harus aku perbuat? Mensyukuri?
Mensyukuri bahwa diriku ada noda yang tidak bisa dibersihkan..
Mensyukuri bahwa aku dibodohi..
Atau aku Mensyukuri bahwa aku salah.
Itu terlalu pengecut untuk meluapkan semua kekesalan ini.
Jika ada seribu mutiara yang aku jatuhkan kelumpur itu belum seberapa.
Jika ada mutiara yang dipilih ORANG ITU lalu aku jatuhkan kelumpur itu juga bukan seberapa.
Lalu berapa banyak lumpur yang aku gunakan untuk mengotori semua orang.
Berapa banyak lumpur yang aku pegang untuk mengotori semua orang untuk membuat aku tenang.
Sesungguhnya aku ingin tenang..
Aku ingin bernilai tinggi lagi. Aku ingin dipilih orang itu! Orang yang berdasi yang membeli mutiara yang jatuh kelumpur itu dengan harga tinggi. Apakah bisa?
Ada orang yang membeli saja sudah syukur atau bahkan ada orang yang mau saja sudah lebih baik daripada dia tetap dilingkaran lumpur itu

Sebuah penyesalan yang aku rasa. Menjadi mimpi buruk yang tak pernah ada akhir.
Hanya berdoa semoga mimpi buruk ini berpindah kepada orang yang menjatuhkanku kelumpur.. terdengar jahat tapi itu kejahatan terakhir dari aku untuknya.
Karena aku ingin mencoba sempurna dari sisi sempurna lainnya.
Karena inilah aku.. hanya sebuah mutiara yang jatuh kelumpur

@rydakiko
(Terinspirasi dari Wanita tidak Perawan)

Posted by
Ryda Kiko

More

Astiku Bukan Astuti ~ Ilustrasi dan Cerpen


Astiku Bukan Astuti
Rida Rahmawati

 Sahabat atau mungkin kebanyakan orang mengucapkan dengan kata teman dekat. Faktanya, kita menganggapnya sahabat karena dia selalu ada saat duka maupun senang, nyambung saat curhat, mau disuruh sana sini, bermain seakan semuanya adalah untuk dia dan kita tapi sahabat bukan seperti itu seharusnya. Sahabat itu adalah ? adalah dia yang membuat kamu nyaman dan tentram saat kamu merasa bahwa diri kamu sendiri tidak bisa merasakan kapan terakhir kali kau merasa nyaman.

Ya, aku menemukannya. Dia seorang wanita, mungkin bagi saya dia bukan wanita tapi perempuan perkasa yang mempunyai baja lembek yang sangat bodoh untuk dipertunjukan. Namanya asti     purnama sandy, entahlah benar atau tidak dengan namanya yang pasti namanya asti bukan astuti. Awalnya aku kira dia orang sombong, bukan jutek tapi sombong ! sekarang bayangin aja, kalau misalnya ada wanita tercantik satu sekolahan. Pasti sifatnya gak jauh ke glamour, suka main geng, atau dandan seperti kena tonjokan merona dipipinya. Semua orang menyangka asti ini seperti itu, sampai sepertiga perempuan di sekolahku pada sirik dengannya. Menurutku bukan karena cantiknya, mungkin karena dia berstatus hubungan dengan laki-laki yang diincar oleh perempuan-perempuan nona sirik itu. Tapi aku tau dirinya yang sesungguhnya semenjak aku bertemu dengannya di kantin waktu itu.

Sebut saja makanan favorite sekolahan itu mang engkos. Disinilah aku bertemu dengannya, asti, Bukan astuti ingat! Sederhana sebenernya untuk mengetahui sifat aslinya, aku beli bakso dan dia memberikan sendok plus dengan pasangan hidupnya yaitu garfu kepadaku karena susah untuk dijangkau. Seperti halnya, kamu merangkak lalu ibumu mengangkatmu dan menggendong badanmu yang susah berjalan. Bukankah itu sangat membantu dan tersentuh hati ? tidak, aku tidak munafik untuk ini. Aku menyukainya..
“Rid, tau gak? Di facebook asti yang pacarnya kaka keceh itu sombong banget loh” dengan suara manja gaya anak ABG, temanku menyampaikannya ketelingaku. Dalam hati sih cuma berpikir “ini mana yang bener, hati aku yang menganggapnya baik atau temanku yang sudah lama denganku menganggapnya salah”

Bukan untuk ikut menjadi terpopuler di sekolahan atau pencitraan diri, tapi rasa ingin tau yang mendalam untuk tau siapa sih dia itu sampai menjadi trending topic para bigos-bigos kompor gas itu. Aku mendekatinya dengan mengomentari status updatenya di situs jejaring sosial. Yah dimulai dengan mengucapkan kaka dan adek pada awal pengenalan. Sedikit memuji untuk bisa lebih akrab misalnya mengucapkan kalimat so akrab di komentarnya “ih kaka cantik banget sih, kelas apa ka?” yeela kalau sekarang aku masih gitu untuk waktu sekarang, mungkin aku sudah mengenakan skiny jeans di tugu pancoran.

Singkat nya aku ketemu, lewat, sapa senyum so kenal so akrab somplak somper gitu dengan Astuti, eh asti bukan astuti. Hanya saja saat dia tau rasa hati aku kesiapa, disini dia mulai membuatku merasakan nyaman. Bukan sarannya yang aku dengar tapi hati mendengar bahwa ini sebuah rasa yang ikhlas untuk kau perdengarkan. Saat dia melontarkan kata itu seperti berbisik “rida, taukah kamu? Kamu lebih kuat dari yang kamu tau dan kamu lebih berani dari yang kamu bayangkan” entahlah apa ini, otakku terkuras dengan semua hipnotisnya. Tidak luput juga dari pandangan teman-teman mulai menjauh karena aku dekat dengan yang mereka selalu kompor gas. Aku bukan tidak solider tapi ini jiwa saya, dengan mu begini dan dengannya begini.
saat teman yang aku pikirkan teman tapi itu pikiran salah mulai menjauh, aku pun mulai merangkak menjadi dewasa. Meninggalkan sekolah dengan segunung mimpi yang ingin ku capai. Bodoh! Asti tetap mengingatnya, orang yang selalu aku rindukan. Dengan entengnya dia memberikan ocehan-ocehan untuk membuat aku tidak memikirkannya. Aku tau aku bodoh asti tapi bisakah hatiku ini aku yang bergerak sendiri? Okelah untuk kenyamanan ini tapi bukankah kau merasakan cinta, dan aku?

Menakjubkan bukan sihir atau sulap, omongan asti yang sebelumnya mengoceh pikiranku terjadi. Orang yang selama ini aku tunggu, orang yang selama ini aku selalu pedulikan ternyata telah berpaling dari pandanganku. Ingin rasanya aku dibahumu asti, tapi gelas ini lebih dulu mendekatiku untuk aku pecahkan. Arrgggghh Mungkin saat ini asti yang aku butuhkan tuhan.
“asti, dia menyakitiku. Bisakah kau membuatnya tau kesakitan ini? Tidak apa jika dia memang bukan untukku. Tapi kau tau keinginanku? Aku ingin dia tau aku asti, aku ! aku yang selalu menunggunya, aku yang selalu memperhatikannya di pojokan pintu, aku yang selalu melihatnya di parkiran, aku yang selalu kepo untuk semua jejaring sosialnya, aku asti aku. Bisakah dia tau aku? Tapi mungkin kau benar. Bukan karena dia tapi karena aku! Aku yang terlalu kegeeran, merasakan  semuanya seakan aku yang tersiksa. Padahal faktanya memang dia tidak peduli denganku”

Aku tidak peduli dengan telingamu asti, aku akan terus mengoceh sampai aku merasakan lega. Kau itu lucu, mengatakan aku bodoh tapi kau sendiri bodoh mendengarkan orang bodoh mengoceh kepadamu. Entahlah berapa duit jika aku konsultasi ke psikolog tapi yang pasti kau psikolog yang tuhan berikan untuk menemaniku. Bedanya, tuhan membuat malaikat dengan simbol sayap. Tapi kau tak perlu itu! Tanpa sayap pun kau sudah jadi malaikat untukku.

@Rydakiko

Posted by
Ryda Kiko

More

Layangan Jon ~ Ilustrasi dan cerpen


Layangan Jon
Rida Rahmawati

Bagiku mimpi adalah sebuah layangan bodoh yang terbang tinggi! Ini bukan tentang sukses nya terbang, tapi perjuangan saat mulai dan beranjak melawan si raja bintang. Kau tau ? diatas sangat indah sekali, mungkin itu semangatku untuk terbang. Ya walaupun terkadang angin pengusik itu selalu menggangguku untuk terbang. Menggoyangkan badanku, mengajak menari, melawan! Hey aku malu  angin, lihat langit itu mengawasiku setiap hari melihat semua kebodohanmu mengajakku bergoyang untuk membantuku terbang. Itu memang bagus untuk mimpiku tapi bisakah aku terbang sendiri untuk menggapai mimpi?

Aku lupa akan satu hal dari sebuah layangan, layangan itu dipergerakan bukan bergerak! Ya mungkin menurutku definisi layangan itu beda tipislah dengan boneka yang selalu dimainkan. Itulah alam, terkadang ada yang menjadi pengikut dan terkadang ada yang menjadi pemimpin, terkadang ada yang memainkan dan terkadang ada dimainkan. Seperti halnya aku, dimainkan dan diikat oleh nilon yang amat panjaaaaaang sekali biar aku gak bisa bergerak jauh niatnya, padahal itu sangat sakit bukan? Terbang bebas yang diikat, bodoh ! bukan terbang ini namanya tapi boneka layangan yang diterbangkan.
Wah kali ini aku mulai bersyukur menjadi layangan, aku mendapatkannya. Seorang pengendali layangan yang sangat hebat sekali. Dia seorang seniman, tepatnya seniman gila bagiku. Tapi bukan berarti dia tidak hebat, dia hanya gila dengan imaginasinya. Aku sampai tidak percaya akan semua karya nya. Itu menakjubkan kawan!

Namanya jon, jono ardian! Seorang hebat yang menyadarkanku dari semua keluh kesahku. Dia bilang bahwa semua orang bisa berkarya tapi tidak semua orang tau teknik berkarya. Dia tidak munafik dengan uang, semua karya nya di jual untuk menghasilkan uang. Bukan seniman mata duitan tapi itu strategi pemasaran! Kita beriklan dengan cara berjualan. Bodoh jon? Semua seniman menjual karyanya kan, walaupun terkadang otakku pusing dengan kegilaanmu yang selalu membeli karya yang jelek “sejelek apapun itu, itu adalah sebuah hasil. Yang kubeli bukan hasilnya tapi perjuangannya untuk menjadi itu, dan aku tau sakitnya seperti apa” ucapan bodohnya.

Tunggu! Jangan ingatkan aku, aku sudah tau bahwa ini adalah cinta. Aku sudah berharap bahwa dia adalah orangnya, orang yang bisa membantuku melukiskan pelangi untuk menemaniku saat aku terbang. Itu sangat indah, langit pun tau itu! Angin pun ikut menemaniku menari. Ah aku sangat bahagia sekali apalagi dia tidak melukiskan pelangi yang kuingin, tapi dia membantuku untuk membuatnya sendiri. Bahkan aku bisa sesuka hati melukis apapun yang aku imaginasikan seperti awan, burung, pelangi yang sangat indah pun aku bisa sendiri. Malu, aku pun malah ikut terjerumus menjadi gila seperti jon. Tapi ini sangat mengaasyikan kawan!

Jon,terimakasih hari-hariku indah sekarang. Aku bisa terbang dengan bebas, menari sendiri tanpa ada angin pengusik, menjelajah langit bahkan melukisnya. Bisakah kau temaniku terbang setiap hari? Aku tau itu capek, dan butuh perjuangan. Tapi ini sangat nyaman jon! Dan kau rasakan itu juga kan jon, kenyaman itu? Cinta .. dan kita. Empat kata yang sangat aku inginkan untuk selamanya. Ini bukan tentang kebahagianku, tapi kebahagianmu juga jon, Kebahagian kita? Aku tidak akan serakah, aku akan membantumu mengejar mimpimu seperti kau mengajariku untuk menggapai mimpiku. Kau ingin apa ? menjadi pelukis? Seniman? Itu sangat mudah, aku bisa saja menjadi kuas agar lukisanmu indah, apapun itu jon! Aku akan melakukan semua teknik agar kau bisa sukses dengan karyamu. Ya, walaupun kau bilang bahwa semua orang tidak tau teknik berkarya. Tapi kau punya perasaanku yang akan menjadi motivasi terbesar untukmu jon! Lihatlah aku, lihat semua kesungguhanku jon. Aku ingin kau nyaman dekatku seperti aku nyaman dekatmu jon.

Ternyata karena layangan indah itu jon? Dengan gampangnya kau bawa dia dihadapanku. Aku sangat tau, bahwa aku hanya layangan bodoh yang tidak menarik dan hanya pantas diterbangkan oleh bocah ingusan bukan olehmu. Ini sakit untukku jon? Walau pun dia tidak bisa terbang sepertiku tapi jon dia sangat indah, sedangkan aku? Kau hebat jon, bukankah pagi ini kau akan menerbangkanku seperti biasa, dan sore kau menurunkanku untuk kau bawa pulang? Kenapa sekarang kau menerbangkannya, sedangkan aku hanya diam saja melihatmu mengajarkan teknik terbang yang sama seperti kau ajarkan kepadaku? Lihat aku, disini jon.. bukan dia!

Katamu pagi ini kau akan menerbangkanku, dan kulihat kau datang dengan dia lagi. Persiapkan dirimu untuk melihat jono dengan layangan barunya haha Aku sudah muak! Lihat dia? Dia tidak bisa terbang, percuma saja menjadi layangan tapi bodoh untuk terbang. Sedikit puas melihatnya tidak bisa mengatur keseimbangannya sendiri, tapi tetap saja dia yang menang dihadapan jon!

Aku bahagia lagi, ternyata jon akan menerbangkanku sekarang. “Hey layangan bodoh, kau memang indah tapi kau bodoh”sindiranku yang hebat untuk melukainya. Jon! Aku tau kau lebih nyaman denganku kan? Akhirnya kau menerbangkanku sekarang. Seharian kau melihatku menari dilangit, aku sangat bahagia sekali ternyata aku tau bahwa kau memang peduli kepadaku. Tapi? Ini bukan lomba kan jon.. mengapa layangan-layangan itu datang kepadaku, aku takut jon?

Dan memang iya, kau menang membuatku sakit hati. Ini bukan pacuan kuda yang harus ku kejar, mengapa kau lombakan aku jon? Sekarang aku putus dari nilon panjang itu dan kau biarkan begitu saja. Aku sudah sakit dengan kau gantungkan setiap hari, setiap hari aku menunggumu jon. Aku berharap kaulah orangnya, melukiskan pelangi yang aku inginkan itu! Dan sekarang kau buat aku sakit lagi dengan perlombaan dan dibiarkan. Jon please kejar aku, aku tidak biasa berkelana jauh.

Aku melihatmu menerbangkannya, saat aku kau biarkan terbang bebas begitu saja. Apakah dia sudah bisa terbang sepertiku jon? Lihat, sekarang bocah-bocah ingusan itu pun berburu untuk mendapatkan aku, mereka tau bahwa aku diabaikan olehmu jon. Mengapa mereka menginginkanku dan kamu tidak ? semua pertanyaan ini tak akan berhenti untuk mu. Karena, karena aku inginkan kamu yang mengejarku bukan bocah ingusan itu. Jon please come here...

Angin pengusik itu datang dan menerbangkanku lebih jauh darimu. Hey angin? Bisakah buatku kembali kepadanya, malah kau buatku menjauh saja. “kau terbang untuk mimpi, bukan untuk cinta” kata si pengusik sambil pergi begitu saja. Membiarkan aku sendiri kedinginan saat hujan, dan malam. Bukankah aku tidak tau malam sebelumnya? Aku diturunkan saat senja dan diterbangkan saat si raja bintang muncul dengan sinarnya. Tidak ada malam di ceritaku? Aku kedinginan.. aku terabaikan.. jon? kau tak mengajariku terbang saat malam dan hujan...!

Baiklah, aku menyadarinya sekarang! Aku terbang untuk mimpi bukan untuk cinta ATAU untuk menunggumu menerbangkan dan menurunkanku jon. Aku tau aku bodoh, saking bodohnya aku mau saja kau bodohi dengan harapan palsumu. Sekarang aku hanya ditemani angin pengusik dan langit yang aku lukiskan, mereka setia saat malam ataupun siang, saat hujan maupun panas. Tidak sepertimu yang hanya ada saat aku terbang tinggi, mungkin untuk menambah konsepmu tentang tekhnik dan memperlihatkan hasil lukisan langitku. Semua orang tau bahwa kau hanya melukis di jejakmu tidak dilangitmu. Kau dapatkan itu? Sukses yang memanfaatkan aku untuk sebuah karya. Teknik memang sangat oke tapi kau lebih bodoh dari yang aku pikirkan. Aku hanya ingin berpesan sebelum aku terbang lebih jauh darimu “jon! Jangan tinggalkan layangan indah itu untuk layangan yang lebih indah lagi, karena apa? Aku tau sakitnya seperti apa dan jangan kau memanfaatkan sebuah layangan untuk jadi kelinci percobaan tentang teknikmu lagi. Karena, aku tak ingin kau merasakan nasib dicampakan sepertiku. Ingat! Bukankah hukum alam berlaku untuk semuanya termasuk seniman bodoh sepertimu”.
 Sekarang aku sudah terabaikan, dahan pohon ini menarikku untuk menemaninya. Aku dan dia sama nasibnya, sama-sama ditinggalkan. Kalau aku dan kamu itu sama-sama tinggal, romantis bukan? Kamu meninggalkan dan aku ditinggalkan, beda tipislah!

 I’m miss to fly but without you.. good luck jon! 
@rydakiko 


Posted by
Ryda Kiko

More

Pengikut

Copyright © / Ryda kiko

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger